Saturday, April 2, 2016

Diet Sehat Ditinjau dari Ilmu Biokimia, Bioenergetika





                                                                   sumber gambar

Masalah berat badan seringkali menjadi momok untuk sebagian orang, terutama pada yang memiliki Indeks Masa Tubuh (IMT) berlebih atau bahkan Obes. Salah satu upaya penurunan berat badan yang dilakukan adalah diet. Banyak sekali kita temui metode metode diet yang dikenal dalam masyarakat. Sayangnya tidak semua diet baik untuk tubuh bahkan ada yang malah membahayakan.

Kemarin dalam kelas biokimia, dosen saya DR. Ani Retno menjelaskan materi mengenai bioenergetika, dan bagian yang membuat saya konsentrasi penuh tentu saja adalah ketika dr Ani menjelaskan bagaimana proses penyimpanan cadangan makanan dan proses penghancurannya, yang menjadi dasar teori bagaiamana diet yang tepat ditinjau dari bioenergetika.

Bahan makanan yang kita konsumsi utamanya adalah untuk diurai menjadi energi. Yang tercepat adalah karbohidrat, akan dipecah terutama menjadi glukosa. Nah, ketika kadar glukosa sudah melebihi kebutuhan sel tubuh, glukosa yang berlebih ini akan disimpan menjadi lemak tubuh, dengan lokasi penyimpanan utamanya terletak di dinding perut. Inilah yang menjadi alasan mengapa bagian tubuh yang pertama kali menggemuk adalah perut. lingkar perut juga yang lebih menjadi parameter untuk resiko terjadinya penyakit kardiovaskular dibanding berat badan atau indeks massa tubuh.

Protein, merupakan makanan yang membutuhkan waktu lama untuk diurai. Oleh karena itu, ketika seseorang makan protein, tubuh yang sedang membutuhkan glukosa untuk energi, akan mengirim signal signal lapar, sehingga tubuh akan membuat cadangan makanan berupa lemak tubuh akan dihancurkan, untuk memenuhi kebutuhan energi tadi. Penghancuran cadangan lemak ini akan lebih efektif lagi jika ditambah dengan olahraga.

Tetapi proses penghancuran lemak dan protein ini selain menghasilkan ATP (energi) juga akan menghasilnya senyawa yang merugikan tubuh, yaitu radikal bebas. Sebenarnya tubuh mempunyai enzim alami, yaitu superokside dismutase untuk membuat radikal bebas ini inaktif, tetapi ketika proses penghancuran lemak dan protein ini cukup banyak, tentu saja enzim alami ini tidak cukup.
Sehingga kita membutuhkan antioksidan tambahan, yang terutama terdapat dalam sayuran dan buah. Sayuran lebih dianjurkan dalam program diet, karena mengandung glukosa yang lebih sedikit dari buah.

Jadi, saran aplikatifnya adalah ketika mempunyai program diet, yang harus dilakukan adalah kurangi karbohidrat, ganti dengan protein, tambah porsi sayuran dan cukup air putih, serta tak lupa olahraga teratur.
Salam Sehat

No comments:

Post a Comment