Monday, March 9, 2015

Hand Foot Mouth Disease







Bulan Juni-Agustus Jepang memasuki musim panas dengan suhu rata-rata 33-35 derajat celcius. Berbeda musim berbeda pula jenis penyakit infeksi yang menyebar. Saat ini, di Jepang terutama Tokyo dan Jepang Barat, sedang terjadi wabah Teashikuchibyo atau HFMD.

HFMD adalah penyakit dengan gejala flu pada umumnya yaitu batuk, pilek dan demam. Namun gejala yang lebih spesifik yaitu setelah anak mengalami demam sekitar 2-3 hari, akan muncul ruam merah dan lesi (berair seperti cacar) didaerah sekitar mulut, lidah, tenggorokan dan pipi. Juga di daerah bokong, selangkangan, tangan dan kaki (pada bayi). Keluhan yang paling menganggu adalah nyeri tenggorokan, yang bisa membuat bayi menolak untuk makan minum bahkan menolak menyusui, sehingga akibat yang di khawatirkan adalah dehidrasi.

HFMD umumnya menyerang bayi dan anak-anak dibawah 5 tahun. Bisa juga menginfeksi dewasa, namun kejadiannya jarang. Penyebabnya adalah virus dari kelompok Enterovirus, yaitu poliovirus, coxsackievirus, echovirus,  dan enterovirus. Macam-macam virus ini sangat mudah menular pada anak-anak, terutama yang daya tahan tubuh nya belum sempurna.

Bagaimana mencegah nya?
1. Biasakan mencuci tangan pakai sabun lebih sering, terutama jika baru dari keluar rumah.
2. Saat sedang mewabah, hindari mengajak balita ke pusat keramaian seperti taman bermain, jidoukan, termasuk kolam renang di taman.
3. Cuci mainan terutama yang sudah digigit atau kena liur anak.

Jika sudah terinfeksi penyakit ini, apa yg harus dilakukan?
Sebagaimana infeksi virus pada umumnya, insyaAllah penyakit ini akan sembuh sendiri. Yang bisa kita lakukan adalah :
1. Berikan obat penurun panas sekaligus pengurang rasa nyeri.
2. Memberikan makanan yang lunak, mudah ditelan, kalau bisa makanan yang tidak perlu dikunyah. Berikan juga makanan yang sifatnya dingin seperti buah-buahan, puding dan jeli agar anak lebih nyaman. Namun hindari makanan yang asam, pedas dan merangsang tenggorokan.

Untuk bayi di bawah satu tahun, berilah ASI lebih sering, jikalau menolak jg, perah ASI dan berikan pada bayi dengan menggunakan pipet/spuit.

Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment