Monday, March 9, 2015

Penanganan Luka di Rumah

Terkadang kecelakaan kecil bahkan besar tanpa sengaja bisa terjadi dimana saja, termasuk di rumah. Terutama pada anak-anak yang belum terlalu paham dengan bahaya. Oleh karenanya sebagai orang tua, penting sekali kita mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama pada kejadian luka ini. Prinsip utama pertolongan pertama adalah jangan menambah berat luka karena tindakan kita yang keliru walau niat kita menolong. Karena sering sekali tim medis menemukan terapi-terapi yang dilakukan oleh orang tua yang malah membuat luka menjadi semakin berat, sehingga terapi lebih susah. Misalnya pemberian bubuk kopi pada luka terbuka atau pasta gigi pada luka bakar, memijat-mijat luka tertutup, dan banyak yang lainnya.
Luka atau cedera adalah terjadinya kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh karena suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi. Luka sifatnya bisa terbuka dan juga bisa tertutup. Pada luka terbuka dapat terlihat keluarnya darah sedang pada luka tertutup tidak. Luka tertutup misalnya luka memar, lebam atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘benjol’. Walau tidak ada darah yang keluar, sebenarnya di dalam kulit ada kerusakan struktur jaringan tubuh atau ada pembuluh darah pecah dan terakumulasi di dalam jaringan bawah kulit.

Luka terbuka
Ketika terluka ada tiga jenis pembuluh darah yang kemungkinan rusak atau terpotong, yaitu :
1. Pembuluh darah nadi atau arteri, ditandai dengan darah yang warnanya lebih terang dan alirannya memancar, berdenyut sesuai denyut nadi pada bagian yang terluka. Jika yang terkena adalah pembuluh arteri besar, bisa membahayakan nyawa.
2. Pembuluh darah balik atau vena, ditandai dengan darah berwarna agak gelap dan keluarnya mengalir secara spontan.
3. Pembuluh kapiler, ciri khasnya adalah darah yang keluar merembes perlahan. Ini karena pembuluh kapiler adalah pembuluh darah terkecil dan hampir tidak memiliki tekanan. Jika terjadi perdarahan, biasanya akan membeku sendiri. Darah yang keluar biasanya berwarna merah terang seperti darah arteri atau bisa juga gelap seperti darah vena. Contohnya adalah luka gores.
Penanganan luka terbuka
1. Dengan menggunakan sapu tangan atau kain tebal yang bersih, tekan daerah luka dengan perlahan tapi cukup kuat. Tindakan ini dapat menghentikan sebagian besar perdarahan. Pertahankan tekanan untuk beberapa saat.
2. Jika perdarahan terjadi di sekitar lengan atau tungkai, maka tinggikan bagian tersebut sedikit di atas jantung sambil terus menekan sumber perdarahan
3. Apabila darah telah memenuhi kain, tekanan jangan dilepas, tetapi tambahkan dengan kain baru dan letakkan di atasnya. Kemudian lanjutkan lagi menahannya dengan tangan.
4. Apabila perdarahan terhenti atau berkurang, gunakan perban atau kain panjang untuk diikatkan pada kain penutup luka. Tujuannya adalah tetap mempertahankan tekanan.
5. Tali perban jangan terlalu kencang untuk menghindari aliran darah arteri lain ikut terhenti.
6. Jika luka besar dan darah tidak berhenti, segera ke dokter atau rumah sakit terdekat sambil terus dilakukan penekanan luka.
7. Jangan memberi bubuk apa pun pada luka, misal bubuk kopi, bubuk obat dengan tujuan agar luka tertutup dan terkesan perdarahan sudah berhenti.

Luka tertutup atau memar
Anak kecil sering sekali mengalami luka ini, bahasa umum yang sering dipakai adalah ‘benjol’. Biasanya karena terjatuh atau terbentur suatu benda keras. Bagian tubuh yang memar biasanya terasa sakit, timbul bengkak atau benjolan. Kulit akan memerah yang nantinya berubah warna menjadi biru atau hijau dan akhirnya hilang.
Luka tertutup atau memar ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Meskipun demikian, perlu dilakukan beberapa hal agar memar dapat sembuh lebih cepat, yaitu:
1. Istirahatkan daerah yang memar terutama jika yang cedera bagian tungkai
2. Sesegera mungkin kompreslah dengan menggunakan air dingin atau es pada daerah yang memar untuk mengurangi atau menghentikan perdarahan di dalam jaringan dan menghentikan pembengkakan.
3. Setelah 24 jam, gunakan kompres hangat untuk membantu penyembuhan luka. Kompres hangat akan membantu pembuluh darah lain yang tidak rusak melakukan penyerapan darah yang keluar dan terakumulasi akibat luka memar .
4. Bila memar bertambah parah atau bengkak dan terlihat perubahan bentuk yang tidak normal dengan rasa sakit tak tertahankan, segera bawa ke rumah sakit karena ada kemungkinan patah tulang atau luka lainnya.

Luka Bakar
Tujuan pertolongan pertama pada luka bakar adalah untuk mengurangi rasa sakit, mencegah infeksi, serta mengatasi peristiwa syok yang mungkin dialami korban terutama pada luka yang berat. Caranya adalah dengan menurunkan suhu di sekitar luka bakar sehingga dapat mencegah luka pada jaringan di bawahnya berkembang lebih parah lagi.
Berdasarkan kedalaman luka, ada tiga tingkatan luka bakar. Luka bakar tingkat I adalah luka bakar ringan dengan tingkat kerusakan jaringan hanya di bagian epidermis (bagian kulit paling atas). Contohnya adalah ketika terkena sengatan matahari tanpa pelindung (sunburn) atau kontak langsung dengan obyek yang panas seperti air mendidih. Luka bakar seperti ini umumnya tidak disertai kelepuhan pada kulit. Luka bakar tingkat II atau luka bakar derajat sedang adalah luka bakar yang menyebabkan kerusakan pada lapisan di bawah epidermis sampai ke dermis. Sedang luka bakar 
derajat III jika sudah lebih dalam lagi, bahkan sampai ke otot atau tulang. Biasanya pada luka bakar derajat III sudah tidak terasa sakit karena jaringan saraf sudah ikut terbakar.
Penanganan Luka Bakar
 1.    Hentikan proses terbakar, misalnya menyingkirkan atau melepaskan pakaian atau benda lain yang masih melekat pada korban dan berpotensi ikut terbakar.
 2.    Siram bagian luka yang terbakar dengan air mengalir selama 20 – 30 menit atau sampai rasa sakit menghilang.
 3.     Tutup luka bakar dengan kain bersih atau kassa untuk mencegah infeksi terutama jika sedang berada di lokasi yang kurang bersih.
 4.  Jangan memberi pasta gigi, mentega atau minyak bahkan obat-obatan pada luka bakar tanpa persetujuan dokter
 5.     Jika luka bakar luas dan berat, jaga agar korban tetap hangat dan segeralah ke dokter atau rumah sakit terdekat. 

sumber : Modul pelatihan Emergency First Aid Course (EFAC) BSMI Jakarta Pusat

Artikel ini dibuat untuk www.fahima.org

No comments:

Post a Comment