Terkadang kecelakaan kecil bahkan besar tanpa sengaja
bisa terjadi dimana saja, termasuk di rumah. Terutama pada anak-anak yang belum
terlalu paham dengan bahaya. Oleh karenanya sebagai orang tua, penting sekali
kita mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama pada kejadian luka ini.
Prinsip utama pertolongan pertama adalah jangan menambah berat luka karena
tindakan kita yang keliru walau niat kita menolong. Karena sering sekali tim
medis menemukan terapi-terapi yang dilakukan oleh orang tua yang malah membuat
luka menjadi semakin berat, sehingga terapi lebih susah. Misalnya pemberian
bubuk kopi pada luka terbuka atau pasta gigi pada luka bakar, memijat-mijat
luka tertutup, dan banyak yang lainnya.
Luka atau cedera adalah terjadinya kerusakan pada
struktur atau fungsi tubuh karena suatu paksaan atau tekanan fisik maupun
kimiawi. Luka sifatnya bisa terbuka dan juga bisa tertutup. Pada luka terbuka
dapat terlihat keluarnya darah sedang pada luka tertutup tidak. Luka tertutup
misalnya luka memar, lebam atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘benjol’.
Walau tidak ada darah yang keluar, sebenarnya di dalam kulit ada kerusakan
struktur jaringan tubuh atau ada pembuluh darah pecah dan terakumulasi di dalam
jaringan bawah kulit.
Luka
terbuka
Ketika terluka ada tiga jenis pembuluh darah yang
kemungkinan rusak atau terpotong, yaitu :
1. Pembuluh darah nadi atau arteri, ditandai dengan darah yang warnanya lebih terang dan alirannya memancar, berdenyut sesuai denyut nadi pada bagian yang terluka. Jika yang terkena adalah pembuluh arteri besar, bisa membahayakan nyawa.
1. Pembuluh darah nadi atau arteri, ditandai dengan darah yang warnanya lebih terang dan alirannya memancar, berdenyut sesuai denyut nadi pada bagian yang terluka. Jika yang terkena adalah pembuluh arteri besar, bisa membahayakan nyawa.
2. Pembuluh darah balik atau vena, ditandai dengan darah
berwarna agak gelap dan keluarnya mengalir secara spontan.
3. Pembuluh kapiler, ciri khasnya adalah darah yang
keluar merembes perlahan. Ini karena pembuluh kapiler adalah pembuluh darah
terkecil dan hampir tidak memiliki tekanan. Jika terjadi perdarahan, biasanya
akan membeku sendiri. Darah yang keluar biasanya berwarna merah terang seperti
darah arteri atau bisa juga gelap seperti darah vena. Contohnya adalah luka
gores.
Penanganan luka terbuka
1. Dengan menggunakan sapu tangan atau kain tebal yang
bersih, tekan daerah luka dengan perlahan tapi cukup kuat. Tindakan ini dapat
menghentikan sebagian besar perdarahan. Pertahankan tekanan untuk beberapa saat.
2. Jika perdarahan terjadi di sekitar lengan atau
tungkai, maka tinggikan bagian tersebut sedikit di atas jantung sambil terus
menekan sumber perdarahan
3. Apabila darah telah memenuhi kain, tekanan jangan
dilepas, tetapi tambahkan dengan kain baru dan letakkan di atasnya. Kemudian
lanjutkan lagi menahannya dengan tangan.
4. Apabila perdarahan terhenti atau berkurang, gunakan
perban atau kain panjang untuk diikatkan pada kain penutup luka. Tujuannya
adalah tetap mempertahankan tekanan.
5. Tali perban jangan terlalu kencang untuk menghindari
aliran darah arteri lain ikut terhenti.
6. Jika luka besar dan darah tidak berhenti, segera ke
dokter atau rumah sakit terdekat sambil terus dilakukan penekanan luka.
7. Jangan memberi bubuk apa pun pada luka, misal bubuk
kopi, bubuk obat dengan tujuan agar luka tertutup dan terkesan perdarahan sudah
berhenti.
Luka
tertutup atau memar
Anak kecil sering sekali mengalami luka ini, bahasa
umum yang sering dipakai adalah ‘benjol’. Biasanya karena terjatuh atau
terbentur suatu benda keras. Bagian tubuh yang memar biasanya terasa sakit, timbul
bengkak atau benjolan. Kulit akan memerah yang nantinya berubah warna menjadi
biru atau hijau dan akhirnya hilang.
Luka tertutup atau memar ini biasanya dapat sembuh
dengan sendirinya. Meskipun demikian, perlu dilakukan beberapa hal agar memar
dapat sembuh lebih cepat, yaitu:
1. Istirahatkan daerah yang memar terutama jika yang
cedera bagian tungkai
2. Sesegera mungkin kompreslah dengan menggunakan air
dingin atau es pada daerah yang memar untuk mengurangi atau menghentikan
perdarahan di dalam jaringan dan menghentikan pembengkakan.
3. Setelah 24 jam, gunakan kompres hangat untuk
membantu penyembuhan luka. Kompres hangat akan membantu pembuluh darah lain
yang tidak rusak melakukan penyerapan darah yang keluar dan terakumulasi akibat
luka memar .
4. Bila memar bertambah parah atau bengkak dan
terlihat perubahan bentuk yang tidak normal dengan rasa sakit tak tertahankan,
segera bawa ke rumah sakit karena ada kemungkinan patah tulang atau luka
lainnya.
Luka
Bakar
Tujuan pertolongan pertama pada luka bakar adalah
untuk mengurangi rasa sakit, mencegah infeksi, serta mengatasi peristiwa syok
yang mungkin dialami korban terutama pada luka yang berat. Caranya adalah
dengan menurunkan suhu di sekitar luka bakar sehingga dapat mencegah luka pada
jaringan di bawahnya berkembang lebih parah lagi.
Berdasarkan kedalaman luka, ada tiga tingkatan luka
bakar. Luka bakar tingkat I adalah luka bakar ringan dengan tingkat kerusakan
jaringan hanya di bagian epidermis (bagian kulit paling atas). Contohnya adalah
ketika terkena sengatan matahari tanpa pelindung (sunburn) atau kontak langsung
dengan obyek yang panas seperti air mendidih. Luka bakar seperti ini umumnya
tidak disertai kelepuhan pada kulit. Luka bakar tingkat II atau luka bakar derajat
sedang adalah luka bakar yang menyebabkan kerusakan pada lapisan di bawah
epidermis sampai ke dermis. Sedang luka bakar
derajat III jika sudah lebih dalam lagi, bahkan sampai ke otot atau tulang. Biasanya pada luka bakar derajat III sudah tidak terasa sakit karena jaringan saraf sudah ikut terbakar.
derajat III jika sudah lebih dalam lagi, bahkan sampai ke otot atau tulang. Biasanya pada luka bakar derajat III sudah tidak terasa sakit karena jaringan saraf sudah ikut terbakar.
Penanganan Luka Bakar
1. Hentikan
proses terbakar, misalnya menyingkirkan atau melepaskan pakaian atau benda lain
yang masih melekat pada korban dan berpotensi ikut terbakar.
2. Siram
bagian luka yang terbakar dengan air mengalir selama 20 – 30 menit atau sampai
rasa sakit menghilang.
3. Tutup
luka bakar dengan kain bersih atau kassa untuk mencegah infeksi terutama jika
sedang berada di lokasi yang kurang bersih.
4. Jangan
memberi pasta gigi, mentega atau minyak bahkan obat-obatan pada luka bakar tanpa
persetujuan dokter
5. Jika
luka bakar luas dan berat, jaga agar korban tetap hangat dan segeralah ke dokter
atau rumah sakit terdekat. sumber : Modul pelatihan Emergency First Aid Course (EFAC) BSMI Jakarta Pusat
Artikel ini dibuat untuk www.fahima.org
No comments:
Post a Comment